Minggu, 25 Juli 2010

Unek-uneq

Apakah semua yang terlihat dimata selalu nyata, apakah bentuk mewakili kebenaran dari setiap ujud pandangan manusia dari hakikatnya didunia ini. Seringkali kita terusik akan pertanyaan hati dan bisikan dari iblis tentang hakikat nyata dari setiap ibadah yang ditampilkan dan terlihat dari setiap orang akan mewakili jiwanya yang bersih ternyata terkadang pendapat setiap masing-masing hati dari individu berbeda jauh dan saling berbeda pendapat. Ternyata tidak semua yang terlihat diluar baik akan dijiwainya secara baik juga. Bagaimana hakikat dari manusia ternyata masih harus berada dijalur yang telah digariskan. Dinegri ini bahkan individu yang terkenal akan kepandainya dalam ilmu agama dan menjadi pemimpin panutan dari masyrakat beragama dimana terlihat begitu rajin dalam ibadah mengerti akan ilmu agama masih juga bersikap serakah dan korup. jadi bagaimanakah bentuk dari hakikat kebenaran dari setiap yang dijalankan akan mencerminkan jati diri yang menjalankanya. Ingatlah keselamatan dari setiap individu bukan ditentukan oleh mulut dan tingkah laku, kejujuran hatilah yang akan menyelamatkan kita dalam pertanggungan kelak.

Proses Geomorfologi

Proses geomorfologi adalah semua perubahan baik fisik maupun khemis yang dialami oleh permukaan bumi dan mempengaruhi modifikasi permukaan bumi. Proses geomorfik ini akan meninggalkan bekas pada bentuk lahan dan proses geomorfik yang berkembang akan memberikan karakteristik bentuk lahan. Proses geomorfologi dibedakan menjadi dua yaitu proses eksogen dan proses endogen. Proses eksogen dipengaruhi oleh tenaga asal luar bumi sedangkan proses endogen dipengaruhi oleh tenaga asal dari dalam permukaan bumi.
Proses geomorfologi baik eksogen maupun endogen akan berpengaruh terhadap bentuk muka bumi. Hasil proses eksogen dapat dibedakan menjadi tiga yaitu bentuk lahan erosional, bentuk lahan deposional, dan bentuk lahan residual. sedangkan hasil dari proses endogen dapat menghasilkan bentuk lipatan, patahan, dome dan volkan.

Rabu, 21 Juli 2010

Proses Orthorektifikasi Untuk Meningkatkan Ketelitian Geometrik Citra Satelit

Proses orthorektifikasi merupakan koreksi geometrik level advance yang membutuhkan biaya relatif lebih besar untuk memenuhi kebutuhan akan citra stereo, data DEM, dan TKT serta software pengolaan yang relatif lebih mahal. Untuk itu kebutuhan untuk melakukan orthorektifikasi harus didukung oleh tujuan dari pengolahan citra.
Proses koreksi orthorektifikasi terdiri dari beberapa metode yaitu metode dengan citra stereo dimana metode ini menggunakan data antara lain: satu pasang citra stereo, titik kontrol tanah atau ground control points, dan metode dengan citra single dan DEM.
Koreksi orthorektifikasi merupakan sistem koreksi geometrik untuk mengeliminasi kesalahan akibat perbedaan tinggi permukaan bumi serta proyeksi akusisi citra yang umumnya tidak orthogonal. Perbedaan tinggi obyek pada di permukaan bumi dapat dicontohkan pada wilayah pegunungan, perbukitan yang mempunyai variasi tinggi dari lembah hingga puncak gunung dan bukit. Perbedaan tinggi permukaan bumi akan mengakibatkan adanya kesalahan pada citra dengan istilah pergeseran relief. pada bagian tengah citra yang diakusisi sepanjang garis nadir merupakan bagian yang mempunyao kesalahan terkecil. sedangkan pada bagian yang menjauh dari nadir akan mempunyai pergeseran relief yang semakin besar.

Konsep Dasar SIG

Sistem Informasi Geografi (SIG) atau Geographic Information System (GIS) diartikan sebagai sistem informasi yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memanggil kembali, mengolah, menganalisis, dan menghasilkan data bereferensi geografis atau data geospasial, untuk mendukung pengambilan keputusan dalam perencanaan dan pengelolaan penggunaan lahan, sumber daya alam, lingkungan, transportasi, fasilitas kota, pelayanan umum lainnya.

Konsep Resolusi Sistem Pengolahan Citra Digital

Resolusi merupakan kemampuan suatu sistem optik untuk membedakan informasi secara spasial berdekatan . Dalam bidang pengindraan jauh terdapat empat konsep Resolusi yang sangat penting yaitu resolusi spasial, resolusi spektral, resolusi radiometrik, dan resolusi temporal.
Resolusi Spasial adalah ukuran terkecil obyek yang masih dapat dideteksi oleh suatu sistem pencitraan. semakin kecil ukuran obyek yang mampu dideteksi maka semakin tinggi resolusinya.
Resolusi Spektral adalah kemampuan suatu sistem optik untuk membedakan informasi obyek berdasarkan pantulan atau pancaran spektralnya.
Resolusi Radiometrik merupakan kemampuan sensor dalam mencatat respons spektral obyek. kemampuan sensor ini secara langsung dikaitkan dengan kemampuan koding, yaitu mengubah intensitas pantulan atau pancaran spektral menjadi angka digital dan kemampuan ini dinyatakan dalam bit.
Resolusi temporal adalah kemampuan suatu sistem untuk merekam ulang daerah yang sama.

Minggu, 18 Juli 2010

Sistem Orbit Polar

Orbit polar yaitu mengitari bumi dalam bidang hampir utara selatan (dengan inklinasi 8-9 derajat), ketinggian satelit berkisar antara 600 – 1000 km Orbit diatur agar memotong equator pada waktu (matahari) yang tetap (LS 4&5 jam 9.45 AM) satelit ini akan selalu diatas wilayah yang sama dipermukaan bumi pada waktu lokal yang sama, disebut Sunsynchronous Orbit.

Jenis orbit lain dari satelit inderaja yaitu : orbit geostasioner, ketinggian 36000 km, disebut Geo- synchronous Orbit, biasanya digunakan untuk satelit inderaja lingkungan dan cuaca (dan satelit komunikasi). Pada ketinggian ini pengaruh gaya grafitasi dan centrifugal bumi lebih kurang sebanding, sehingga satelit yang ditempatkan disana tidak tertarik kebumi ataupun terlempar keluar orbit. Pada posisi ini satelit geostasioner hanya mampu merekam wilayah yang sama terus menerus sepanjang hari, tetapi dengan liputan yang sangat luas.

Jenis orbit terutama mempengaruhi frekuensi pengamatan (resolusi temporal) untuk suatu lokasi tertentu dibumi.

Istilah Pengindraan Jauh

Pengindraan Jauh merupakan terjemahan dari istilah remote sensing, adalah ilmu, teknologi dan seni dalam memperoleh informasi mengenai objek atau fenomena di (dekat) permukaan bumi tanpa kontak langsung dengan objek atau fenomena yang dikaji, melainkan melalui media perekam objek atau fenomena yang memanfaatkan energi yang berasal dari gelombang elektromagnetik dan mewujudkan hasil perekaman tersebut dalam bentuk citra.
Penginderaan jauh merupakan satu-satunya alat utama dalam geografi yang mampu memberikan synoptic overview pandangan secara ringkas namun menyeluruh atas suatu wilayah sebagai titik tolak kajian lebih lanjut. Penginderaan jauh juga mampu menghasilkan berbagai macam informasi keruangan dalam konteks ekologis dan kewilayahan yang menjadi ciri kajian geografis.